Viral Chat Bocor di Makassar, Guru Tekankan Siswa Tetap Fokus Belajar

W67Ml9VbWzTOU1Sjw67Ic2IOuwGTzAdiF2M29tFzMCBcqbrTT36gYgSSjOgPx2FBSmzCpzCK2SyeKJue2c6ShjHMkJdxZBIfyiPyEBnzT0ncdMuQyp_f7eN6rQcy8/s1600/banner-120x600.jpg" alt="banner 120x600" title="banner 120x600" width="120" height="600" loading="lazy" />

Goodclassnews.com–Suasana sebuah sekolah menengah di Makassar mendadak ramai setelah beredar tangkapan layar percakapan melalui aplikasi WhatsApp yang diduga melibatkan dua siswa berinisial Rizyah dan Nathan

 

Beberapa siswa mengaku terkejut saat pertama kali melihat tangkapan layar yang tersebar melalui grup pertemanan.

 

Sebagian menilai obrolan itu hanya gurauan khas remaja, tetapi tidak sedikit pula yang percaya bahwa Rizyah dan Nathan memang memiliki hubungan lebih dari sekadar teman biasa. Situasi ini membuat suasana sekolah ramai oleh spekulasi.

 

Meskipun isu ini cepat menyebar, belum ada kepastian mengenai kebenarannya. Baik R maupun N hingga kini belum memberikan klarifikasi.

 

Sejumlah guru yang mendengar kabar tersebut pun menegaskan agar para siswa tidak larut dalam gosip.

 

Kami berharap anak-anak tetap fokus belajar dan tidak gampang terpengaruh isu yang belum tentu benar,” kata salah seorang guru ketika dimintai tanggapan

 

Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya informasi menyebar di era digital, terutama di kalangan remaja. Hanya bermodalkan sebuah tangkapan layar, percakapan pribadi bisa segera menjadi bahan pembicaraan banyak orang.

 

Situasi seperti ini sering kali menimbulkan kesalahpahaman, apalagi jika informasi yang beredar tidak memiliki dasar yang jelas.

 

Pihak sekolah sendiri berencana meningkatkan sosialisasi mengenai literasi digital, terutama agar siswa lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan.

 

Guru mengingatkan bahwa setiap pesan pribadi yang disebarkan tanpa izin dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi individu maupun lingkungan sekolah secara keseluruhan.

 

Dengan adanya kejadian ini, pihak sekolah berharap siswa mampu mengambil pelajaran penting: menjaga privasi, berpikir kritis sebelum menyebarkan informasi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *